Rabu, 29 April 2015
Selasa, 28 April 2015
bodoh jika Aku luluh
Salahkah aku bila aku mengingkari janji
Janji yang telah kubuat
Janji terhadap diriku sendiri
Janji untuk tak luluh lagi kepadamu
Mungkin memang salah
Mungkin memang bodoh, sangat bodoh
Harusnya aku melepaskan kamu yang kini telah pergi
Harusnya memang aku tak peduli.
Hanya saja ada sesuatu yang aku rindukan dan masih menginginkanmu untuk tetap bersamaku, walau seharusnya aku tak mau, aku tak bisa, tentu saja aku tak boleh
Mungkin aku hanya merindukan sosokmu saat itu, saat dulu bersamaku
Bukan dirimu yang saat ini
Mungkin aku hanya merindukan kenangan kita
Bukan luka yg kini kau tinggalkan
Mungkin
Sebagian diriku bahkan menolaknya,
Sebagian diriku mengiyakannya
Kenangan bersamamu masih menginginkan untuk hinggap, untuk tinggal
Tapi aku tak bisa membiarkan dirimu yg telah menancapkan luka berbekas ini untuk membuatku luluh lagi.
Janji yang telah kubuat
Janji terhadap diriku sendiri
Janji untuk tak luluh lagi kepadamu
Mungkin memang salah
Mungkin memang bodoh, sangat bodoh
Harusnya aku melepaskan kamu yang kini telah pergi
Harusnya memang aku tak peduli.
Hanya saja ada sesuatu yang aku rindukan dan masih menginginkanmu untuk tetap bersamaku, walau seharusnya aku tak mau, aku tak bisa, tentu saja aku tak boleh
Mungkin aku hanya merindukan sosokmu saat itu, saat dulu bersamaku
Bukan dirimu yang saat ini
Mungkin aku hanya merindukan kenangan kita
Bukan luka yg kini kau tinggalkan
Mungkin
Sebagian diriku bahkan menolaknya,
Sebagian diriku mengiyakannya
Kenangan bersamamu masih menginginkan untuk hinggap, untuk tinggal
Tapi aku tak bisa membiarkan dirimu yg telah menancapkan luka berbekas ini untuk membuatku luluh lagi.
Sabtu, 18 April 2015
Salahkah?
Salahkan bila aku merindukanmu?
Merindukan sosok yang pernah merindukanku dulu.
Rasanya sunyi, sepi, sendiri.
Dulu.
Dulu kamu ada disini, yang katanya tak ingin pergi.
Dulu kamu temani, yang katanya tak akan biarkan aku sendiri.
Dulu kamu curahkan isi hati, yang kini tidak lagi.
Aku tak memintamu menjadi apa yg aku mau, hanya saja aku merindukanmu. Merindukan sosok yang mungkin kini sudah tak merindukanku lagi.
Mungkin sekedar pesan singkat darimu akan menyembuhkan rinduku kini. Mungkin sekedar sapaan 'hai' akan membuatku luluh.
Mungkin hanya itu yang kuinginkan saat ini, melihatmu denganku, seperti dulu.
Tak mungkin rasanya.
Tapi tak ada salahnya kan bila aku berkhayal?
Mengenang saat kamu memanggilku 'sayang', mengenang saat kamu hanya menginginkanku, mengenang saat kamu menatapku dalam diam, saat kamu tak ingin melepaskan tanganku, saat kamu mencubit pipiku, saat kamu masih menyayangiku.
Tak terpikirkan olehku kamu akan pergi, lagi.
Mungkin untuk sekarang kamu tak akan kembali.
Memang semua tak ada yg tak mungkin, hanya saja kemungkinan kamu kembali 1 banding 1juta bahkan lebih.
Aku tak menyalahkanmu, hanya menyayangkan kamu yang kini telah pergi.
Hanya merindukanmu saja sudah membuatku sedikit gila, Sayang.
Merindukan sosok yang pernah merindukanku dulu.
Rasanya sunyi, sepi, sendiri.
Dulu.
Dulu kamu ada disini, yang katanya tak ingin pergi.
Dulu kamu temani, yang katanya tak akan biarkan aku sendiri.
Dulu kamu curahkan isi hati, yang kini tidak lagi.
Aku tak memintamu menjadi apa yg aku mau, hanya saja aku merindukanmu. Merindukan sosok yang mungkin kini sudah tak merindukanku lagi.
Mungkin sekedar pesan singkat darimu akan menyembuhkan rinduku kini. Mungkin sekedar sapaan 'hai' akan membuatku luluh.
Mungkin hanya itu yang kuinginkan saat ini, melihatmu denganku, seperti dulu.
Tak mungkin rasanya.
Tapi tak ada salahnya kan bila aku berkhayal?
Mengenang saat kamu memanggilku 'sayang', mengenang saat kamu hanya menginginkanku, mengenang saat kamu menatapku dalam diam, saat kamu tak ingin melepaskan tanganku, saat kamu mencubit pipiku, saat kamu masih menyayangiku.
Tak terpikirkan olehku kamu akan pergi, lagi.
Mungkin untuk sekarang kamu tak akan kembali.
Memang semua tak ada yg tak mungkin, hanya saja kemungkinan kamu kembali 1 banding 1juta bahkan lebih.
Aku tak menyalahkanmu, hanya menyayangkan kamu yang kini telah pergi.
Hanya merindukanmu saja sudah membuatku sedikit gila, Sayang.
Langganan:
Komentar (Atom)
